Senin, 27 Desember 2010

ROUTER D LINK



ROUTER D LINK

LEBIH CEPAT HINGGA 1400

PERSEN

Awal April lalu, D-Link Internasional

merilis produk router jaringan rumahnya

yang telah mendukung teknologi nirkabel

Draft terbaru 802.11n. Namanya D-Link

Xtreme N Gigabit Router DIR-655.

Didesain khusus untuk konsumen usaha

kecil dan menengah serta para pemain game

online yang butuh performa tinggi untuk

jaringan nirkabelnya, produk yang dicat

dengan warna putih porselen ini disebut-

sebut mampu ngebut sampai 1400 persen

lebih cepat ketimbang produk nirkabel lain

yang mendukung teknologi koneksi nirkabel

54Mbps 802.11g.

Selain itu, D-Link DIR-655 juga

merupakan perangkat pertama di dunia

yang membandrol teknologi Intelligent

Wireless Quality of Service (QoS) yang

secara otomatis bisa menentukan prioritas

bandwidth tinggi dan latency-sensitive

wireless data traffic.

Perangkat ini juga memungkinkan para

penggunanya menikmati pengalaman

video streaming yang high-definition nan

halus, main game online tanpa jeda (lag-

free gaming), dan merasakan VoIP tanpa

penundaan suara (jitter-free). Sudah begitu,

ia mudah pula dikonfigurasi melalui adapter

setup wizard, serta dilengkapi dengan fitur

pelindung Dual Active Firewall supaya koneksi

tetap aman. (kes)


Setelah flashdisk menjamur bak buih dilautan dengan berbagai macam ukuran volume dan tingkat kecepatan aksesnya, telah hadir pula harddisk eksternal (harddisk portable) dengan kecepatan akses serta volume yang luar biasa besarnya, ada yang 250 GB dan bahkan ada yang sampai 2 TB ( wow !!!… ). Dari segi kepraktisan jangan ditanya lagi, kita bisa membawa beribu-ribu file kemana-mana hanya dalam satu HD. Untuk bisa memiliki harddisk eksternal tersebut tentunya kita harus merogoh kocek lebih dalam karena memang harganya lebih mahal ,tergantung merek . Untuk masalah harga silahkan cek sendiri di toko computer . Pasti bervariasi.

Disini saya tidak membahas tentang harddisk eksternal, tetapi akan dibahas bagaimana harddisk internal yang ada pada pc bisa digunakan menjadi harddisk eksternal atau harddisk portable yang bisa dibawa kemana-mana dan dipergunakan tanpa memasangkannya didalam pc, tetapi cukup dengan menggunakan colokan usb. Tentu saja tidak akan menggunakan software apapun, karena tidak ada kaitannya. Pun juga tidak merubah shocket yang ada pada harddisk. Tetapi dengan menggunakan kabel data tambahan, yaitu USB 2.0 TO SATA IDE CABLE atau bisa juga disebut dengan SATA/ IDE CABLE TO USB CONVERTER. Perangkat tambahan ini berfungsi menghubungkan harddisk dari koneksi dengan type sata maupun IDE menjadi koneksi USB. Kabel data ini bisa anda beli di toko-toko computer, yang untuk saat ini (tanggal postingan) harga berkisar kira-kira Rp. 65.000,-. USB 2.0 TO SATA IDE CABLE ini bisa juga digunakan untuk menghubungkan cd / dvd rom dengan computer maupun laptop atau netbook. Hal ini tentunya sangat membantu bagi pengguna netbook / laptop yang tidak terdapat cd/dvd rom-nya untuk melakukan install windows maupun membuka file yang berasal dari keping cd atau dvd.


Nah bagi sahabat yang punya harddisk yang tidak terpakai atau ingin menambah kapasitas volume disk dikomputer, atau kalau sahabat membutuhkan banyak file yang harus dibawa, USB 2.0 TO SATA IDE CABLE bisa menjadi salah satu alternative untuk dicoba.

Saran : dalam menggunakan harddisk eksternal ini hendaknya posisi harddisk dalam keadaan datar dan ditempat yang aman untuk menjaga biar tetap awet.

Sabtu, 25 Desember 2010

Blok Fasilitas Remote Desktop

FASILITAS Remote Desktop telah lama
menjadi andalan para pengelola jaringan.
Sebabnya, berkat hadirnya fasilitas ini,
pengelola jaringan tidak perlu berkeliling
secara fisik untuk mengelola semua
komputer yang terhubung ke jaringan.
Cukup masukkan nama di Remote
Desktop dan sang admin sudah bisa
langsung mendapatkan akses penuh
terhadap komputer yang berada jauh
darinya.
Meski berguna, bukan berarti Remote
Desktop sepenuhnya bermanfaat.
Pasalnya, tiap ada pengguna yang
berhasil masuk dan mengakses akun,
pengguna komputer yang secara fisik berada di depan komputer akan logout dan
akses akun langsung diberikan ke user yang terkoneksi secara remote. Kalau ternyata
akun user Anda diketahui oleh orang lain yang nonadministrator, bisa jadi hak akses
tersebut disalahgunakan secara remote.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Anda harus menonaktifkan Remote
Desktop. Caranya seperti berikut ini.
1. Klik tombol [Start], kemudian klik kanan menu [Computer] dan klik [Properties].
2. Di jendela System yang menampilkan informasi sistem operasi beserta hardware-
nya, klik menu [Advanced System settings] yang ada di bagian Task.
3. Saat jendela System Properties terbuka, aktifkan tab [Remote].
4. Perhatikan kotak Remote Deskop yang berada di bagian bawah. Setelah itu, pilih
radio button [Don’t allow connections to this computer].
5। Tekan [OK] untuk menyimpan perubahan yang terjadi.

Mengatur
Fitur Nirkabel




PERANGKAT notebook masa kini telah dilengkapi dengan berbagai perangkat nirkabel (wireless), mulai
dari infra-merah, bluetooth hingga wireless LAN. Guna menghemat daya, tidak semua fitur tersebut
diaktifkan. Fasilitas nirkabel bisa dinonaktifkan melalui tombol yang terletak pada badan notebook itu
sendiri.
Biasanya, tombol tersebut merangkum semua fasilitas nirkabel yang terkandung dalam fitur
notebook tersebut. Artinya, apabila fasilitas nirkabel diaktifkan maka seluruh fasilitas nirkabel seperti
bluetooth dan nirkabel LAN akan diaktifkan. Padahal, dengan diaktifkannya seluruh fitur tersebut belum
tentu Anda menggunakan semua koneksi yang tersedia. Bisa jadi Anda hanya menggunakan bluetooth-
nya saja atau nirkabel LAN-nya saja.
Hal ini jelas menjadi suatu pemborosan daya. Untuk menghindari kejadian ini, Anda dapat
memisahkan masing-masing fitur nirkabel yang tersedia di notebook. Alhasil, Anda bisa mengaktifkan
masing-masing perangkat tersebut secara independen sesuai dengan kebutuhan. Baterai pun bisa lebih
hemat.
Bagaimana cara mengatur fasilitas nirkabel ini? Inilah caranya. Perlu diketahui, dalam contoh ini PCplus menggunakan
notebook keluaran Hewlett Packard.
1. Klik [Start] > [Control Panel], lalu klik [Adjust commonly used mobility settings] yang berada di bawah seting
Mobile PC.
2. Saat Windows Mobility Center terbuka, klik menu [Wireless settings].
3. Tekan tombol [Properties], kemudian berikan tanda cek di depan opsi [Independent controls for installed wireless
devices].
4. Tekan [Apply] untuk menyimpan perubahan yang telah Anda lakukan.
5. Sekarang Anda sudah bisa menentukan sendiri perangkat nirkabel mana yang ingin Anda aktifkan, Wireless LAN atau
bluetooth. Untuk melakukannya Anda cukup mengklik tombol [Turn On atau Turn Off ] pada kolom Action.

Rabu, 15 Desember 2010

Panduan Merawat Komputer


Panduan Merawat Komputer



Langkah I: Kenali sistem Anda
Langkah pencegahan pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuat inventori sistem komputer. Informasi tersebut diperlukan saat Anda hendak memperbaiki atau menyervis komputer.

Mulailah dengan mencatat nomor seri dan nomor model. Catatan ini berguna bagi manufaktur untuk menentukan jenis komponen yang ada dalam sistem Anda. Bila Anda telah menambahkan suatu komponen, sebutkan model dan nomor versinya.

Anda juga mesti mengenal konfigurasi sistem secara detail. Pada komputer-komputer berbasis Windows, hal ini berarti mengopi dan mencetak beberapa file sistem penting yang akan berguna ketika timbul masalah dan Anda memerlukan bantuan seorang teknisi.

Cara yang paling sederhana untuk mengamankan file konfigurasi sistem adalah dengan menjalankan program Sysedit. Kalau memakai Windows 95, jalankan Windows Explorer dan kliklah subdirektori System pada direktori Windows di dalam hard disk. Klik dua kali file Sysedit, maka akan muncul semua file sistem -- mulai dari AUTOEXEC.BAT sampai SYSTEM.INI -- di jendela Wordpad. Semua itu bisa Anda simpan dalam disket atau dicetak. Jika menggunakan Windows 3.1, temukan ikon Sysedit dalam grup Main.

Anda pun bisa melakukan dengan cara lain, memakai peranti lunak baru yang tak hanya melaporkan konfigurasi sistem, melainkan juga secara otomatis mengatasi beberapa konflik konfigurasi.

Seandainya menggunakan Macintosh, Anda tak perlu mengopi file sistem, tapi cukup membuat daftar semua file INIT dan CDEV -- biasa disebut sebagai system extensions -- yang berisi program pembuka (start-up).

Konflik-konflik yang terjadi di antara file-file tersebut merupakan sumber malapetaka yang biasa terjadi pada mesin-mesin Mac.

Anda bisa melihat daftar file tadi dengan Extensions Manager Control Panel, yang juga bisa Anda gunakan untuk menghilangkan satu atau lebih extension, sehingga lewat proses eliminasi tadi, Anda dapat mengidentifikasi file mana yang mengakibatkan masalah. Hanya saja, Extensions Manager tak memungkinkan Anda untuk mencetak daftar itu. Bila diinginkan, Anda bisa mencetak seluruh layar (print screen).

Utiliti yang direkomendasikan untuk inventori sistem a.l.: Sysedit (aksesori Windows 3.1 dan Windows 95), Norton Utilities (Mac AUS$179, Windows 95 AUS$129).

Langkah II: Buat disket 'boot' darurat
Kalau komputer mengalami masalah sehingga Anda tak bisa mengakses hard disk, Anda mesti menggunakan cara lain agar bisa mem-boot sistem. Gunakan disket boot darurat.

Mesin-mesin Macintosh biasanya sudah dilengkapi dengan bootable CD-ROM dan bootable disket, seperti halnya Norton Utilities untuk Macintosh -- sesuatu yang harus dimiliki pengguna Mac. Untuk PC berbasis Windows, Anda harus membuat sendiri disket boot itu, menggunakan Add/Remove Programs di control panel.

Pilih Startup Disk tab, dan lalui seluruh proses yang berjalan di bawah Windows 3.1 ini, Anda harus membuat disket sendiri. Keluarlah ke DOS prompt dan ikuti perintah di bawah ini. Siapkan satu disket kosong saat Anda menjalankan perintah (jangan lupa untuk memberi nama label), lalu ketik: - Format /S A: - Copy C:\AUTOEXEC.BAT A: - Copy C:\CONFIG.SYS A: - Copy C:\WINDOWS\SYSTEM.INI A: - Copy C:\WINDOWS\WIN.INI A: Langkah III: Setel 'hard disk' secara teratur
Karena merupakan tempat penyimpan aplikasi, dan yang lebih penting, file data yang Anda buat dengan aplikasi tadi, hard disk membutuhkan perhatian khusus agar dapat tetap bekerja optimal. Setiap hari Anda membuat file baru, menghapus yang tak dibutuhkan lagi, dan meng-update file-file yang ada.

Karena cara Windows dan Mac OS menyediakan tempat untuk file, hard disk dapat terpecah-pecah (fragmented). File ditempatkan dalam ruang-ruang kecil di seluruh hard disk, karena tak ada tempat yang cukup besar untuk menyimpannya. Hard disk yang telah ter-fragmented akan membuat akses menjadi lambat dan membuatnya sulit diperbaiki jika terjadi kesalahan (error).

Untuk menyatukan kembali (defragment) hard disk berbasis Windows 95, gunakan program Disk Defragmenter di dalam Programs/Accessories/System Tools. Pada Mac, gunakan program bantu semacam Speed Disk yang ada pada Norton Utilities khusus Mac. Anda mesti men-defrag hard disk tiap enam bulan sekali. Anda juga harus men-defrag-nya setiap kali membuat atau menghapus sejumlah besar file dalam satu jangka waktu pendek.

Kadang-kadang areal penyimpan yang disebut "sektor" (sector) rusak (bad). Suatu utiliti yang disebut disk scanner dapat mendeteksi kerusakan yang digolongkan berat (hard) dan membuatkan semacam "pelindung" sektor sehingga sistem operasi yang berjalan tak menggunakannya untuk menyimpan file. Sebaliknya, disk scanner hanya akan mendeteksi adanya kerusakan ringan (soft jika kehilangan jejak satu atau beberapa file.

ScanDisk (dapat ditemukan dalam tool Program/Accessories/System) merupakan disk scanner yang sudah terpasang dalam Windows 95 dan dapat mendeteksi kesalahan (error) baik yang berat (hard) maupun gampang (soft).

Pada Mac, Anda bisa menggunakan program Disk First Aid yang biasa ada pada Disk Doctor Utility di dalam Norton Utilities untuk Macintosh.

Seyogyanya Anda menjalankan hard disk scan tersebut setidaknya tiap bulan. Jika komputer Anda mengalami masalah (crash atau hang) dan tiba-tiba mati tanpa melalui prosedur yang seharusnya, jalankan segera disk scan begitu reboot.

Langkah IV: Menyimpan dengan perencanaan
Anda punya segudang alasan mengapa mesti mengatur simpanan file di dalam hard disk. Pertama, itu memudahkan proses "cuci gudang" -- penghapusan file-file yang sudah tak berguna lagi. Kedua, menyimpan data secara teratur dan terkategori sesuai folder masing-masing akan mengurangi risiko Anda menghapus program atau data penting. Dan yang lebih penting, hard drive yang tertata baik lebih mudah dan lebih cepat di-back-up.

Buatlah folder bagi tiap program dan isilah hanya dengan data yang sesuai. Atau, buatlah folder untuk setiap anggota keluarga. Dengan memberinya nama file dan folder akan membantu Anda untuk mengingatnya -- bahkan jika suatu saat Anda telah lupa mengapa membuatnya -- dan menghapus data yang sudah tak dipakai.

Langkah V: Buatlah 'back up' data
Membuat back up juga berarti mengopi, sehingga jika suatu saat data aslinya rusak atau hilang, Anda masih bisa memakai duplikatnya. Anda dapat mem-back up hard disk ke dalam disket atau hard drive tambahan (removable).

Seberapa sering Anda perlu membuat back up tergantung pada sepenting apa waktu Anda. Kalau Anda sedang mengerjakan file-file penting, simpanlah ke dalam disket dan hard disk. Jika Anda menjalankan bisnis rumah tangga, Anda mesti menginvestasikan tape back up drive dan lakukan back up setiap hari.

Back up-lah data ke dalam folder data seminggu sekali dan buatlah secara lengkap enam bulan sekali.

Langkah VI: Jauhkan virus
Serangan virus selalu mengintip setiap saat, terutama bila Anda sering bermain Internet. Untuk mencegah menularnya virus, gunakan program-program antivirus yang banyak beredar. Lakukan pemeriksaan virus sesering mungkin guna mencegah meluasnya infeksi.

Langkah VII: Jangan ubah program
Sekali Anda memasukkan satu program ke dalam sistem Windows, jangan ubah nama (rename) direktori programnya atau memindahkan file-nya ke tempat lain. Kalau tidak, komputer Anda akan kehilangan jejak untuk menelusurinya.

Anda dapat menempatkan data -- yang Anda buat dengan aplikasi -- di mana saja. Jika Anda harus mengubah tempat suatu aplikasi, gunakah Add/Remove Programs di Control Panel Windows 95.

Langkah VIII: Jaga kebersihan komputer

Debu dapat merusak komponen di dalam komputer. Bersihkan selalu komputer setiap saat. Bila perlu, gunakan tutup pelindung bila sedang tak digunakan.

Langkah IX: Matikan komputer sesuai prosedur

Windows 95, Windows 3.1 dan Mac OS menyediakan metode standar untuk mematikan komputer: disebut shut down menu. Gunakan metode tersebut untuk menghindarkan komputer dari konflik listrik.

Mendeteksi Kerusakan komputer dari suara


Mendeteksi Kerusakan komputer dari suara

Beberapa hal sebelum kita melakukan service atau pembanahan Personal Computer/PC sebaiknya kita mengerti kerusakan atau kejanggalan yang terjadi pada PC dengan mendeteksinya melalui suara yang dikeluarkan. diantara nya adalah...
1 Kali suara BIP
Kegagalan refresh DRAM. Sistem mempunyai masalah mengakses memori untuk merefreshnya.
2 Kali
Kegagalan rangkain parity. Pada data yang ditransmisikan dalam komputer, biasanya ditambahkan parity bit yang berfungsi untuk mendeteksi dan koreksi error. Pekerjaan ini dilakukan rangkaian parity yang terdapat dalam komputer. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.
3 Kali
Kegagalan base memori 64K. Base memori 64K adalah 64 KB memori yang pertama pada RAM. Kegagalan ini bisa disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak.
4 Kali
Kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard.
5 Kali
Kegagalan prosesor. Dapat disebabkan panas berlebih, atau karena prosesor tidak terpasang benar ke dalam socketnya.
6 Kali
Kegagalan keyboard controller/gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengedalikan keyboard Anda.
7 Kali
Kesalahan prosesor.
8 Kali
Kesalahan baca/tulis memory display.
9 Kali
Kerusakan BIOS.
10 Kali
Kesalahan CMOS.
11 Kali
Kerusakan cache memori.

AWARD BIOS
Award lebih menyukai pesan lewat monitor. Tapi ada saatnya video card tidak berfungsi dan pesan ditampilkan menggunakan kode bip tersebut. Oleh karena itu, kode bip pada BIOS tipe ini lebih sedikit. Kode bip pada BIOS ini juga seperti tanda morse, mengkombinasikan bip panjang dan pendek.
1 bip panjang
Masalah pada memori. Kemungkinannya adalah memori tidak terpasang benar, atau juga chip memori rusak. Bisa juga berhubungan dengan kerusakan motherboard.
1 bip panjang, 2 bip pendek
Kesalahan sistem video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menuliskan pesan error ke layar. Ada beberapa kemungkinan, antara lain video card dipasang pada sistem yang sudah ada video card on-board, atau menggunakan IRQ yang sudah terpakai untuk video card tersebut sehingga terjadi konflik. Kemungkinan lain, video card tidak terpasang dengan baik.
1 bip panjang, 3 bip pendek
Sama seperti di atas, ada kesalahan pada video. BIOS tidak dapat mengakses sistem video untuk menampilkan pesan kesalahan ke layar. Suara bip sambung menyambung
Dapat disebabkan memori atau video card. Ada beberapa pedoman umum yang dapat digunakan untuk setiap BIOS. Pedoman umum ini hanya dapat digunakan untuk kesalahan yang terdeteksi sebelum dan saat Power On Self Test (POST). Kita sudah mengenal prosedur yang dilakukan komputer saat mulai dihidupkan, dan ini akan sangat membantu dalam mendiagnosa masalah yang ada. Pertama kali saat komputer dinyalakan, power supply akan mengirimkan daya ke semua komponen. Bila pada saat dinyalakan tidak ada reaksi apapun, maka periksalah power supply internal yang terletak pada komputer Anda. Untuk mengetesnya, kita bisa menggunakan LED (Light Emiting Diode) dan kemudian pasang pada POWER LED connector. Jika nyala, berarti power supply masih bagus. Kemudian, jika semua komponen sudah mendapat daya yang cukup, prosesor akan bekerja mencari intruksi. Ia akan mencari intruksi ini pada ROM BIOS. Untuk prosesor, kemungkinannya adalah panas yang berlebih akibat overclock atau posisi tidak sempurna. Untuk BIOS, kemungkinannya kecil bahwa letak chip BIOS tidak sempurna. Cek BIOS dapat dilakukan pada komputer lain. Beberapa virus sudah dapat merusak program BIOS. Jika POST mau berlanjut tapi tidak selesai, kemungkinan besar masalah ada pada motherboard. Untuk yang ini, ada beberapa langkah yang harus dilakukan :
Jika PC tidak mau booting sama sekali, pastikan komponen minim sudah terpasang, yaitu prosesor, memori terisi dengan tepat, video card, dan sebuah drive, dan pastikan semua komponen ini terpasang dengan benar. Komponen yang tersolder tidak boleh ada
yang hilang.
Lepaskan komponen-komponen yang tidak wajib, seperti ekspansi card, periferal eksternal seperti printer, scanner dan lain-lain, karena pemasangan yang tidak benar dapat menyebabkan I/O error. Kemudian hidupkan sistem, dan coba pasang satu-persatu card tersebut untuk mengujinya.
Cek ulang setting jumper pada motherboard. Pastikan tipe prosesor, bus speed, multiplier, dan jumper tegangan. Dan pastikan juga jumper BIOS berada pada posisi semestinya.
Ubah setting BIOS ke setting default untuk memastikan masalah tidak terletak pada setting BIOS yang berlebihan. Contohnya dengan menurunkan read/write access time memori dan hard disk. Cek semua koneksi kabel pada motherboard sudah benar. Cek apakah ada komponen yang mengalami panas berlebih. Jika ada, ubah setting BIOS dan setting yang lebih rendah.

Penanganannya
Untuk kasus 1, 2, dan 3 kali bunyi bip, cobalah perbaiki posisi memori dahulu. Jika masih terjadi, ada kemungkinan memori rusak. Ganti dengan memori baru. Untuk 4, 5, 7 dan 10 kali bip, motherboard rusak dan harus diperbaiki atau diganti. Untuk 6 kali bip, coba perbaiki posisi chip keyboard controller. Jika masih ada error, gantilah chip keyboard tersebut. 8 kai bip menandakan memori error pada video adapter. Ganti video card. 9 kali bip menandakan kegagalan chip BIOS. Biasanya bukan disebabkan posisi kurang sempurna. 11 kali bip, ganti cache memori

Matikan autoplay

autoplay pada XP-PRO menyebalkan kalau kita memasang USB-HD berkapasitas besar. Maka sebaiknya matikan saja autoplay ini. Caranya :
1. Klik Start –> Run –> masukan GPEDIT.MSC.
2. Klik Computer Configuration –> Administrative Templates –> System
3. Klik kanan pada “Turn Off Autoplay”, klik properties
4. Klik enable untuk all drive